A03_Aura Azzahra
BAHASA DAN LOGIKA: HUBUNGAN ERAT DALAM MENYUSUN ARGUMENTASI ILMIAH
Aura Azzahra
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Email: 41122010066@student.mercubuana.ac.id
Abstrak. Bahasa dan logika memiliki hubungan yang sangat erat dalam proses penyusunan argumentasi ilmiah. Bahasa berfungsi sebagai medium untuk mengekspresikan gagasan, sementara logika menjadi landasan dalam menyusun alur berpikir yang runtut dan dapat dipertanggungjawabkan. Artikel ini bertujuan menjelaskan peran bahasa dan logika sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi dalam kegiatan akademik, khususnya dalam menulis karya ilmiah. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menganalisis literatur terkait linguistik, filsafat logika, serta teknik penulisan ilmiah. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang jelas, tepat, dan sesuai kaidah, ketika dipadukan dengan logika yang sistematis, dapat meningkatkan kualitas argumentasi ilmiah serta meminimalisasi kesalahan penalaran. Dengan demikian, penguasaan bahasa dan logika menjadi syarat penting bagi mahasiswa dan akademisi untuk menghasilkan karya ilmiah yang kredibel dan bermutu.
Kata Kunci : Bahasa, logika, argumentasi ilmiah, penalaran, penulisan akademik.
PENDAHULUAN
Bahasa dan logika memiliki peran yang sangat penting dalam dunia akademik, khususnya dalam penyusunan argumentasi ilmiah. Bahasa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan ide, gagasan, dan hasil pemikiran kepada orang lain, sedangkan logika memastikan bahwa ide tersebut tersusun secara runtut, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Argumentasi ilmiah yang kuat tidak hanya ditentukan oleh kebenaran data, tetapi juga oleh cara penulis mengemas data tersebut melalui bahasa yang jelas dan penalaran logis. Tanpa penguasaan bahasa yang baik, gagasan cemerlang pun bisa kehilangan makna; demikian pula tanpa logika yang benar, bahasa yang indah tidak akan mampu meyakinkan pembaca.
Dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, pemahaman akan keterkaitan bahasa dan logika menjadi semakin relevan. Mahasiswa sebagai calon intelektual dituntut mampu menulis karya ilmiah, menyusun argumen, dan menyampaikan gagasan secara ilmiah. Namun, masih sering dijumpai kesalahan dalam penggunaan bahasa maupun kelemahan logika dalam penulisan akademik. Hal ini menunjukkan pentingnya kajian yang mendalam mengenai hubungan keduanya. Artikel ini berusaha menganalisis bagaimana bahasa dan logika saling melengkapi dalam penyusunan argumentasi ilmiah, sekaligus memberikan gambaran bahwa penguasaan keduanya akan meningkatkan kualitas penalaran, memperkuat keilmiahan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Meskipun bahasa dan logika sama-sama memiliki peran penting dalam penyusunan argumentasi ilmiah, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa dan penulis akademik yang kesulitan memadukan keduanya secara seimbang. Banyak karya ilmiah yang menggunakan bahasa kurang tepat sehingga ide sulit dipahami, atau sebaliknya, argumen yang disusun lemah karena tidak mengikuti alur logika yang benar. Permasalahan ini menyebabkan kualitas tulisan akademik menjadi rendah dan kurang mampu meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, perlu dikaji bagaimana hubungan antara bahasa dan logika dapat dioptimalkan dalam penyusunan argumentasi ilmiah agar hasil karya akademik tidak hanya jelas secara bahasa, tetapi juga kokoh secara penalaran.
PEMBAHASAN
Bahasa dan logika merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan dalam penyusunan argumentasi ilmiah. Bahasa berfungsi sebagai sarana utama untuk menyampaikan gagasan secara jelas, sedangkan logika menjadi aturan berpikir yang memastikan argumen disusun runtut, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan. Argumentasi ilmiah yang baik bukan hanya bergantung pada data yang akurat, tetapi juga pada kemampuan penulis mengemas data tersebut dengan bahasa yang tepat dan alur logika yang benar. Tanpa perpaduan keduanya, tulisan ilmiah akan kehilangan makna dan sulit meyakinkan pembaca.
Hubungan erat bahasa dan logika dapat dilihat dalam struktur penulisan karya akademik seperti skripsi, tesis, maupun artikel jurnal. Bahasa yang sesuai kaidah digunakan untuk menjelaskan latar belakang, metodologi, hingga hasil penelitian, sementara logika memastikan semua bagian saling terhubung dan mendukung kesimpulan. Kesalahan dalam penggunaan bahasa, misalnya kalimat yang ambigu, dapat menimbulkan salah tafsir, sedangkan kelemahan logika, seperti argumentasi yang tidak konsisten, akan meruntuhka n kredibilitas tulisan. Oleh karena itu, kombinasi antara bahasa yang jelas dan logika yang kuat menjadi kunci utama dalam menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.
Dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, kemampuan menguasai bahasa dan logika sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai calon intelektual. Melalui latihan penulisan ilmiah, diskusi akademik, dan presentasi, mahasiswa dapat mengasah keterampilan berbahasa sekaligus membangun pola pikir logis. Dengan begitu, mereka mampu menyusun argumentasi yang tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas penelitian di Indonesia dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat nasional maupun internasional.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan karya ilmiah sangatlah
penting untuk memastikan informasi dapat disampaikan dengan jelas dan efektif. Dengan
mengikuti kaidah bahasa dan struktur penulisan yang tepat, penulis dapat meningkatkan
kualitas karya ilmiah mereka. Oleh karena itu, penulis diharapkan untuk terus belajar dan
berlatih dalam menggunakan bahasa Indonesia secara efektif.
Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai peran bahasa dan logika dalam menyusun argumentasi ilmiah, penulis menyarankan agar mahasiswa, pendidik, dan peneliti lebih memperhatikan keterpaduan antara penggunaan bahasa yang jelas dan penalaran logis yang runtut. Dalam praktik akademik, latihan menulis karya ilmiah dan diskusi terarah dapat menjadi sarana efektif untuk mengasah kedua kemampuan tersebut. Selain itu, institusi pendidikan tinggi diharapkan memberikan mata kuliah atau pelatihan yang menekankan keterampilan berpikir kritis dan berbahasa ilmiah agar kualitas publikasi akademik semakin meningkat. Dengan demikian, penguasaan bahasa dan logika tidak hanya memperkuat argumentasi ilmiah, tetapi juga mendorong internasionalisasi karya ilmiah berbahasa Indonesia di kancah global.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, N. S., Farleni, F., Juansah, D. E., & Nulhakim, L. (2023). Proposisi, Logika dalam Berpikir sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 276–283. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56233
Asjad, M. F. (2024). Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Jurnal Pendidikan Mosikolah, 4(1), 204–208. https://pendidikan.e-jurnal.web.id
Komentar
Posting Komentar