TUGAS MANDIRI 4

 A03_Aura Azzahra

Ringkasan: Kaidah Bahasa dalam Teks Akademik

Pendahuluan

Teks akademik dan ilmiah merupakan sarana utama komunikasi ilmiah di dunia pendidikan tinggi. Keduanya berfungsi menyampaikan gagasan dan hasil penelitian secara sistematis dengan bahasa yang baku dan objektif. Pemahaman terhadap struktur, karakteristik, dan prinsip penulisan akademik sangat penting untuk menghasilkan karya tulis yang kredibel.

Isi

Teks akademik adalah tulisan formal dalam konteks perguruan tinggi (misalnya makalah, esai, skripsi) yang menyajikan ide, analisis, dan argumentasi secara sistematis dengan bahasa baku. Sebaliknya, teks ilmiah difokuskan pada penyajian hasil penelitian empiris, sering kali untuk publikasi jurnal, dan mengikuti kaidah metodologi penelitian. Perbedaan utama adalah bahwa teks ilmiah lebih ketat dalam prosedur dan verifikasi, sedangkan teks akademik memiliki ruang fleksibilitas lebih dalam penyajian ide. Karakteristik teks ilmiah meliputi: objektivitas, sistematis, rujukan terhadap data/sumber terpercaya, dan penggunaan bahasa ilmiah formal. Struktur teks akademik lazimnya terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil & pembahasan, serta simpulan. Prinsip penulisan akademik yang baik mencakup kejelasan, ketepatan, kesinambungan logika, konsistensi bahasa, dan kepatuhan pada kaidah ejaan/format. Literasi kritis penting agar penulis dan pembaca mampu menelaah argumen, mengidentifikasi bias, dan membangun teks dengan kesadaran reflektif. Untuk mendorong literasi akademik, institusi perlu menyelenggarakan pelatihan penulisan, menyediakan modul panduan kaidah bahasa, mendukung kegiatan umpan balik dan revisi, serta menanamkan budaya membaca kritis.

Penutup

Pemahaman terhadap kaidah bahasa akademik dan kemampuan berpikir kritis merupakan dasar peningkatan mutu tulisan ilmiah. Upaya berkelanjutan melalui pendidikan literasi akademik akan memperkuat budaya menulis ilmiah di perguruan tinggi.

Daftar Pustaka

Damaianti, V. S., & Wahya, W. (2021). Membaca Kritis dan Kreatif untuk Mahasiswa. (tercantum dalam “Bahasa Akademik: Pilar Keilmiahan dalam Penulisan Ilmiah”) https://www.kangatepafia.com/2025/10/bahasa-akademik-pilar-keilmiahan-dalam.html kangatepafia.com
Mahsun, M. (2021). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (tercantum dalam “Bahasa Akademik: Pilar Keilmiahan dalam Penulisan Ilmiah”) https://www.kangatepafia.com/2025/10/bahasa-akademik-pilar-keilmiahan-dalam.html

B.      Latihan Soal Reflektif

Jawaban di posting di web-blog masing-masing dengan Label : Tugas Mandiri 4B

✍️ 10 Soal Isian

  1. Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan struktur kalimat.
  2. Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan kesejajaran (paralelisme)
  3. Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah S-P-O-K (Subjek–Predikat–Objek–Keterangan).
  4. Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah  komputer.
  5. Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata penulis.
  6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
  7. Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan judul buku, nama karya ilmiah, dan istilah asing yang belum diserap.
  8. Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ketidakjelasan makna dan menurunkan kualitas tulisan.
  9. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah Grammarly (atau KBBI Daring untuk ejaan dan diksi).
  10. Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang berkelanjutan.

5 Soal Esai

1. Jelaskan mengapa penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik dianggap sebagai JAWAB :
indikator profesionalisme dan integritas ilmiah seorang penulis.
Penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik menunjukkan bahwa penulisnya profesional dan memiliki integritas ilmiah. Dengan memakai tata bahasa, ejaan, dan diksi yang benar, penulis menunjukkan bahwa ia menghargai pembaca dan berusaha menyampaikan ide secara jelas dan jujur. Bahasa yang tertata juga mencerminkan ketelitian dan tanggung jawab dalam menulis, sehingga hasil tulisannya lebih mudah dipahami dan dipercaya.

2. Uraikan lima ciri kalimat efektif dalam penulisan akademik dan berikan masing-masing satu contoh kalimat yang sesuai.
JAWAB :
Kalimat efektif dalam penulisan akademik punya lima ciri utama, yaitu kejelasan, kehematan, kepaduan, kesatuan, dan kecermatan. Kalimat yang jelas mudah dipahami, misalnya: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi siswa. Kalimat hemat tidak bertele-tele, contohnya: Mahasiswa harus mengumpulkan tugas tepat waktu. Kalimat padu memiliki hubungan antarbagian yang logis, seperti: Data dikumpulkan melalui wawancara dan dianalisis secara deskriptif. Kalimat yang memiliki kesatuan hanya memuat satu gagasan utama, contohnya: Bahasa Indonesia berperan penting dalam komunikasi ilmiah. Terakhir, kalimat cermat menggunakan kata sesuai makna, misalnya: Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk menggali makna pengalaman responden

3Bandingkan peran huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan akademik menurut EYD V. Sertakan contoh penggunaannya dalam kalimat.
JAWAB :
Dalam penulisan akademik menurut EYD V, huruf kapital dan huruf miring punya fungsi yang berbeda tapi sama-sama penting. Huruf kapital digunakan untuk menandai awal kalimat, nama diri, gelar, dan unsur penting lain. Contohnya: Penelitian ini dilakukan di Universitas Indonesia. Sementara itu, huruf miring dipakai untuk menulis kata asing, nama buku, atau menegaskan istilah tertentu. Misalnya: Istilah literacy sering digunakan dalam bidang pendidikan.

4. Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.
JAWAB :
Revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan karena membantu memastikan tulisan bebas dari kesalahan, mudah dipahami, dan sesuai kaidah akademik. Dengan revisi, penulis bisa memperbaiki struktur kalimat, pilihan kata, dan alur logika agar pesan ilmiahnya tersampaikan dengan jelas. Langkah-langkah self-editing yang bisa dilakukan mahasiswa antara lain: membaca ulang naskah dengan fokus pada isi dan bahasa, memeriksa ejaan dan tanda baca, memastikan penggunaan istilah ilmiah tepat, menyederhanakan kalimat yang terlalu panjang, serta meminta teman atau dosen membaca ulang untuk memberikan masukan.

5. Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan?
JAWAB :
Dalam penulisan akademik, pemilihan diksi dan gaya bahasa sangat berpengaruh terhadap cara pembaca menilai kredibilitas tulisan. Diksi yang tepat dan baku menunjukkan bahwa penulis memahami topik dengan baik dan menulis secara profesional. Sebaliknya, penggunaan kata yang tidak tepat atau terlalu santai bisa membuat tulisan terkesan kurang serius dan tidak meyakinkan. Gaya bahasa yang objektif, jelas, dan formal membantu pembaca fokus pada isi dan argumen ilmiah, bukan pada cara penyampaiannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS TERSTRUKTUR 1

TUGAS TERSRUKTUR 4

TUGAS TERSTRUKTUR 3